Corat Coret

Thursday, November 09, 2006

Menjadi orang yang berpikir positif

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam
semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika
seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia
akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka
menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga
mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang
lain.
Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry
adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami
hari yang buruk, dia selalu ada di sana , memberitahu karyawan tersebut
bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialaminya.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu
hari
aku temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak
mungkin
seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu.
Bagaimana
kamu dapat melakukannya?" Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan
berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih
untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang
jelek. Aku selalu memilih
dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih
untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu
memilih belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan,
aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat
mengambil
sisi positifnya. Aku selalu memilih sisi positifnya."
"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata
Jerry, "
Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap
keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap
semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh
keadaanmu.
Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah
pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak
pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu
belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang
bersenjata.
Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan
salah
memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya.
Untungnya,
Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan
intensif,Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian
peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan
setelah musibah tersebut.
Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku
dapat
yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas
luka-lukaku?" Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih
juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus
mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka
menembak
dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan:
aku
dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, " Para ahli
medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat
mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah
para
dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan
mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang
bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi.
'Ya'
jawabku.
Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku.
Aku
menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa
mereka
aku katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai
orang
hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena
sikapnya hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap
hari
kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.
Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang
lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan
segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home